ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DENGAN METODE SL-PTT DAN NON SL-PTT DI DESA TRIMULYO KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI

Sujiati Sumardi 2), Rumiyadi Sumardi, Rumiyadi

Abstract


Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) Tingkat signifikansi perbedaan pendapatan usahatani kedelai varietas Grobogan dengan metode  SL–PTT dan Non  SL-PTT di Desa Trimulyo Kecamatan Kayen Kabupaten Pati;  2) Pengaruh faktor produksi biaya benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani kedelai varietas Grobogan dengan metode  SL–PTT dan Non SL-PTT di Desa Trimulyo Kecamatan Kayen Kabupaten Pati;  3). Perbandingan tingkat kelayakan usahatani kedelai varietas Grobogan dengan metode  SL–PTT dan Non SL-PTT di Desa Trimulyo Kecamatan Kayen Kabupaten Pati.  Penelitian ini berupa penelitian deskriptif (survei) yang dilakukan pada bulan Januari  sampai dengan bulan Maret 2012. Pengambilan sampel dengan Stratified Random Sampling berdasarkan luas lahan garapan petani sehingga diperoleh jumlah petani kedelai varietas Grobogan dengan metode  SL-PTT sebanyak 29 orang dan petani Non SL-PTT sebanyak 34 orang. Pengujian penelitan secara statistik dilakukan dengan menggunakan  uji t, analisis regresi linear berganda serta analisis kelayakan usahatani dilakukan dengan menggunakan BEP(Q), BEP(Rp) RCR, dan ROI. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pendapatan bersih/ha/MT petani  kedelai varietas Grobogan dengan metode SL-PTT lebih tinggi (Rp. 3.941.068,05) dibandingkan petani Non SL-PTT kedelai  (Rp. 2.352.918,59) dan terdapat perbedaan pendapatan yang sangat signifikan  (P < 0,01); 2) Dari analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi usahatani kedelai varietas Grobogan dengan metode SL–PTT : Y= -247063,489-0,791 X1-5,192 X2** + 3,248 X3* + 2,140 X4** dengan nilai F = 116,012    (Sig = 0,000), serta nilai t   untuk X1, X2, X3 dan X4 berturut – turut -1,895 (Sig =0,070),   -3,957  (Sig =0,001),  2,401 (Sig = 0,024),   dan 8,888 (Sig = 0,000).  Persamaan regresi usahatani kedelai varietas Grobogan dengan metode  Non SL-PTT   Y= -605553,448 + 0,639 X1 –4,956 X2 –2,198 X3* +2,324 X4**; dengan nilai F = 38,229 (Sig = 0,000), serta nilai t   untuk X1, X2, X3 dan X4 berturut – turut 1,511 (Sig =0 ,142), -1,355 (Sig =0, 186, -2,377 (Sig = 0,024),   dan 9,044 (Sig = 0,000); 3) Dari perhitungan kelayakan usahatani  usahatani kedelai varietas Grobogan dengan metode  SL–PTT diperoleh nilai  BEP(PK) =  Rp. 1.810.590,00 (riil = Rp. 8.226.110,97) , BEP(Q) = 711,62 kg (riil = 1.366 kg)  BEP(Rp) = Rp. 3.231,78 (riil = Rp. 6.020,69),  RCR sebesar 1,90 (>1), dan   ROI = 89,78%, Sedangkan untuk usahatani kedelai varietas Grobogan dengan metode  Non SL–PTT  dengan nilai BEP(PK) = Rp. 1.949.872, (riil = Rp. 6.106.345,41),  BEP(Q) = 614,07 kg  (riil = 1.015 kg) BEP(Rp) = Rp. 3.843,13 (riil = Rp. 6.011,76), RCR sebesar 1,60 (>1), dan ROI = 60,19%. Kedua jenis usahatani dalam kategori menguntungkan dan  layak untuk diusahakan. Kesimpulan penelitian yaitu : usahatani kedelai dengan model SL-PTT lebih   layak diusahakan daripada usahatani Non SL-PTT.

 

Kata Kunci : SL-PTT dan Non SL-PTT, Analisis Kelayakan


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.47728/ag.v30i1.34

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.